Jerapah terkenal karena bentuk lehernya yang panjang dan motif kulitnya yang bertotol. Jerapah memiliki mata besar, lidah panjang, telinga yang cukup besar, dan ekor berjumbai. Berikut adalah fakta lain jerapah yang perlu Anda ketahui.
Jumat, 04 Oktober 2013
Hari Pendidikan Nasional
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, itulah slogan yang sering kita dengar di republik tercinta ini. Pahlawan merupakan sosok yang sangat berarti bagi perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebut saja pahlawan kemerdekaan yang telah berjuang dengan darah, air mata, jiwa, raga serta nyawa hingga kita bisa menghirup udara kemerdekaan seperti sekarang ini. Tanpa jasa mereka yang telah berjuang merebut serta mempertahankan kemerdekaan entah seperti apa negara kita saat ini.
Pahlawan tidak selalu identik dengan mengangkat senjata dan berperang meski sebagian besar penafsiran menyatakan bahwa pahlawan adalah orang yang berjasa membela negara melalui medan perang. Namun sesungguhnya siapa saja yang telah berjasa membawa bangsa ini menuju kemajuan baik dibidang sosial, budaya, teknologi, kesehatan, pendidikan dan lain-lain yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia maka patut kiranya kita beri julukan sebagai pahlawan.
Hari Kesaktian Pancasila
Hari Kesaktian PancasilaSejumlah
anak mengibarkan Bendera Merah Putih saat mengikuti pawai peringatan
Hari Kesaktian Pancasila, di Alun-alun Serang, Banten, Selasa (1/10).
Perayaan tersebut diikuti ratusan pelajar sekolah hingga murid TK dengan
maksud untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.
(ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman).
Ketua Pusat Studi Pancasila pada Universitas Pancasila Yudi Latif menyatakan masyarakat Indonesia harus mengubah nilai-nilai nasionalisme yang bersifat negatif dengan hal yang positif dan bukan semata semangat untuk mencari musuh.
"Nasionalisme negatif harus diubah, dalam hal ini yang artinya melawan," kata Yudi, Selasa 1 Oktober 2013, menanggapi peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Yudi mengemukakan bahwa nasionalisme yang harus dikembangkan adalah nasionalisme progresif atau yang bersifat lebih positif.
Maksudnya adalah bahwa rasa nasionalisme itu dikembangkan dengan kemampuan bangsa untuk mengolah karunia yang dimiliki negeri ini, baik sumber daya alam dan sumber daya manusia.
"Kita punya banyak potensi, kenapa tidak kita olah untuk membesarkan bangsa ini. Sudah bukan zamannya lagi mencari musuh," kata Yudi.
Menurut Yudi, dalam mengolah potensi-potensi yang dimiliki oleh Indonesia tersebut, Pancasila akan menjadi dasar dan arahan agar kategori ide yang muncul tetap memiliki semangat Indonesia.
Terkait paham komunisme, Yudi mengimbau agar bangsa Indonesia dapat mengantisipasi munculnya bibit baru komunisme.
"Meskipun komunisme lama sudah runtuh, kita tetap harus antisipasi munculnya bibit baru komunisme," tegas dia.
Yudi menjelaskan bahwa bibit baru komunisme bisa mendapatkan kesuburannya bila nilai-nilai Pancasila tidak dijalankan dengan semestinya.
"Oleh sebab itu, sejak dari lingkup terkecil yaitu keluarga, Pancasila sudah harus diajarkan dan dibina," pungkas Yudi. (Antara)
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.